Jama'ah Kasepuhan ini Istiqomahkan Tadarus Al-Qur'an
06 Maret 2017 10:13:43 WIB
bejiharjo-karangmojo.desa.id - Jika di lingkungan Pondok Pesantren hari-hari ada aktivitas baca Al-Qur’an mungkin suatu yang wajar dan sudah seharusnya, namun di Desa Bejiharjo yang bukan lingkungan Pondok Pesantren ternyata ada juga sekelompok jama’ah kasepuhan (kelompok orang-orang tua, red) yang istiqomah bertadarus A-Qur’an setiap hari.
Adalah jama’ah masjid Al-Mubaarok di Grogol 5, yang terdiri dari belasan orang kaum bapak dan kaum ibu yang sudah tidak muda lagi, karena dari pengakuannya ketika tim SID berkunjung Minggu malam 5 Maret kemarin rata-rata usia mereka 40-60 tahun, setiap bakda sholat maghrib mereka bersama-sama membaca A-Qur’an dengan metode saling menyimak.
Diawali dengan satu halaman dibaca bersama-sama dipimpin salah satu dari mereka kemudian halaman berikutnya dibaca oleh salah satu peserta sedang yang lainnya menyimak, halaman berikutnya dibaca bersama lagi lalu halaman berikutnya bergantian peserta yang lainnya, begitu seterusnya sampai datang waktu sholat isya.
Dari hasil wawancara tim SID Bejiharjo dengan bapak Sugihartono, salah satu dari jama’ah tersebut, beliau menuturkan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk implementasi dari kegiatan pembelajaran Al-Qur’an tahun 2008 silam.
“Waktu itu kami sama sekali tidak mengenal huruf hija’iyah, lalu kami belajar bersama dibimbing pak Sujadi, sama setiap sore seperti ini (bakda maghrib sampai waktu isya), sampai kira-kira dua bulanan, Alhamdulillah akhirnya kami bisa, meskipun kayak gini, ya maklum udah tua, Taman Kawak-Kawak mbak” tutur beliau yang mengaku berusia hampir 70 tahun itu.
“Di tahun 2008 itu saya belum bisa baca tulis latin mbak, tapi saya pengen bisa, saya tidak malu walau terkadang ditertawakan teman-taman”tutur ibu Lestari yang mengaku baru belajar baca tulis latin di tahun 2011 memalui program Keaksaraan Fungsional.
Ditanya tentang motivasi yang mendorong semangatnya dia mengatakan “pak Jadi selalu bilang, Al-Qur’an itu mu’jizat, tidak mungkin orang akan gagal belajar Al-Qur’an kecuali mereka yang tidak beriman dan putus asa, Alhamdulillah saya bisa”
“ora keno isin, ora keno ngisin-isin (tidak boleh malu, tidak boleh menghina)” secara serempak mereka bercelatuk menirukan slogan yang di pesankan pembimbingnya.
Ditanya mengenai alasan waktu yang dipilih untuk kegiatan tadarus ini mereka menjelaskan bahwa setiap hari mereka sholat maghrib dan isya’ berjama’ah di masjid sehingga sekalian tadarus dan baru akan pulang setelah isya’.
Kegiatan tadarus hanya libur di malam jum’at, karena mereka melaksanakan amaliah mujahadah Nihadlul Mustaghfirin, dan biasanya Al-Qur’an khatam dibaca sekitar seratusan hari.
Kontributor : Tri Winarsih
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Perkal LPJ Realisasi APBKal Tahun 2023
- Pengumuman Petugas Pengolahan Data Prodeskel
- Babonisasi untuk Pencegahan Stunting dari KKN UGK
- Peraturan Kalurahan Bejiharjo tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan Tahun Anggaran 2024
- Penyaluran Bantuan 100 Paket Sembako untuk Warga Bejiharjo dari Maa International Australia-YWMI
- Peraturan Kalurahan Bejiharjo tentang Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Anggaran Pendapatan dan B
- Peraturan Kalurahan tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan Bejiharjo Tahun 2023