Kalurahan Bejiharjo

bejiharjo-karangmojo.desa.id - Kegiatan studi lapang sesungguhnya memiliki makna dan tujuan yang sangat positif. Upaya perumusan kebijakan, evaluasi kebijakan, dan penyempurnaan kebijakan perlu dilakukan dengan menggunakan hasil studi lapang ke daerah yang memiliki nilai-nilai positif yang dapat diadopsi. Hasil studi lapang, bagaimana pun juga hasilnya, harus dapat menjadi bahan pembelajaran, untuk peningkatan kinerja atau untuk penyempurnaan proses dan hasil kegiatan yang dewasa ini telah kita capai.

Kamis (16/03/2017) merupakan kunjungan kedua Study Lapang yang diselenggarakan oleh Balai Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementrian Dalam Negeri Yogyakarta ke Desa Bejiharjo. Peserta Study Lapang kali ini berasal dari Kabupaten Bandung Barat, Ciamis dan Garut yang terdiri dari Aparatur Desa, LPMD dan Pendamping dari SKPD.

Disela-sela penyampaian maksud dan tujuan kunjungan lapang ini, Drs. Sigit Widiyatmoko, M.Si memyampaikan bahwa ditahun 2017 ini, Balai Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mengadakan beberapa pelatihan antara lain, Pelatihan PKK, Pelatihan RT/RW, dan Pelatihan LPMD.

Topik Study Lapang kala itu pun sama dengan ankatan sebelumnya.

“Gunungkidul yang maju mencerminkan aparatnya yang baik dan amanah,” ungkap Ateng Sukarman salah satu peserta Study Lapang dari LPM Tani Mulya, Bandung Barat dalam penyampaian pesan dan kesannya.

Dalam penyampaian kata pelepasan peserta study lapang, Rakhmadian wijayanto, AP. M.Si menyisipkan kesan yang diperoleh dari hasil diskusi sebelumnya bahwa mayoritas aparat merasakan bahwa tidak jarang regulasi yang ada saat ini terkadang membuat Aparatur Desa dan Kecamatan bingung. Apalagi desa yang saat ini berada di bawah 3 kementrian yaitu Kemetrian Dalam Negeri, Kementrian Desa dan Kementrian Keuangan.

Kontributor : Tri Winarsih