Bersih Sumber Kyai Sejati Gunungbang sebagai Wujud Syukur Terhadap Tuhan
17 April 2017 19:44:50 WIB
bejiharjo-karangmojo.desa.id – Senin Pahing (17/04/2017) ratusan orang tumpah ruah di sumber mata air Sumber Kyai Sejati di Padukuhan Gunungbang, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Para warga dan wisatawan berdatangan untuk menyaksikan upacara adat Bersih Sumber Kyai Sejati Gunungbang yang dilaksanakan setiap setahun sekali setelah panen padi.
Upacara adat ini merupakan bentuk rasa syukur terhadap Tuhan atas hasil panen yang telah diterima. Pelaksanaannya sudah dari nenek moyang terdahulu, warga bersama tokoh masyarakat tetap melestarikannya sampai saat ini sebagai warisan budaya para leluhur yang dilaksanakan sesuai ajaran agama.
Sumber ini sebagai sumber penguripan yang terbagi menjadi 3, yaitu sumber wedok, sumber lanang dan peceren. Konon sumber ini merupakan patilasan sunan Gunung Jati. Selain disakralkan keberadaan sumber penguripan ini digunakan warga untuk irigasi pertanian. Sumber ini tidak pernah kering sepanjang tahun, sehingga sangat dirasakan manfaatnya oleh petani saat musim kemarau.
Hadir dalam acara tersebut para pejabat dari Dinas Kebudayaan DIY, Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Tim Monitoring Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Pendamping Desa Budaya Kabupaten Gunungkidul, Sekretaris Kecamatan Karangmojo, Kepala Desa dan Ketua Desa Budaya Bejiharjo.
Ratusan encek dihantarkan warga ke pendopo yang terdapat di sumber tersebut. Encek merupakan wadah yang terbuat dari pelepah pisang berbentuk kotak dengan jeruji dari bambu. Dalam encek tersebut berisi makanan dari hasil bumi seperti umbi-umbian uwi, gembili dan kimpul yang dipadukan dengan kupat, ingkung, jadah dan pisang serta nasi.
Usai didoakan makanan langsung dibagikan ke tamu undangan dan pengunjung untuk dinikmati bersama di tempat tesebut. Selesai membagi encek dilanjutkan hiburan rakyat berupa seni tradisional yang disebut tayub atau ledek.
Setelah acara selesai, ada hiburan kesenian jathilan Macan Sirapan Tawarsari pada siang harinya dan dilanjutkan jathilan Turonggo Jati Gunungbang di malam harinya.
“Rangkaian acara rencananya akan berakhir hingga pukul 23.00 Waktu Indonesia Barat (WIB). Meliputi pengumpulan encek, kenduri dilanjutkan tayub. Selain itu dihadirkan kesenian jathilan Macan Sirapan Tawarsari dan jathilan Turonggo Jati Gunungbang,” jelas Karang Taruna Padukuhan Gunungbang, Setyo Endro Sukoco.
konributor : Sugeng Riyanto
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Perkal LPJ Realisasi APBKal Tahun 2023
- Pengumuman Petugas Pengolahan Data Prodeskel
- Babonisasi untuk Pencegahan Stunting dari KKN UGK
- Peraturan Kalurahan Bejiharjo tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan Tahun Anggaran 2024
- Penyaluran Bantuan 100 Paket Sembako untuk Warga Bejiharjo dari Maa International Australia-YWMI
- Peraturan Kalurahan Bejiharjo tentang Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Anggaran Pendapatan dan B
- Peraturan Kalurahan tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan Bejiharjo Tahun 2023