Kalurahan Bejiharjo

bejiharjo-karangmojo.desa.id - "Ruwahan" adalah tradisi adat warisan nenek moyang yang biasa dilaksanakan warga masyarakat pada bulan Ruwah atau Sya'ban. Sebagai usaha untuk melestarikan tradisi ini warga masyarakat di Padukuhan Grogol 4 selalu melaksanakan Ruwahan atau Sya'banan. Tradisi adat Ruwahan ini memang masih sangat melekat sekali pada warga masyarakat dipadukuhan Grogol 4, ini terbukti antusias warga sangat baik sekali. Acara ruwahan ini dilaksanakan secara bersama sama pada hari Minggu tanggal 14-05-2017 tersentral di balai Padukuhan Grogol 4, ini merupakan hasil kesepakatan warga yang biasa dimusyawarhkan pada pertemuan  setiap malam jumat kliwon.

Warga masyarakat sudah mulai berdatangan di Balai Padukuhan mulai pukul 15.30 WIB karena memang acara akan dimulai pada jam 16.30 WIB. Mereka datang dari semua penjuru Grogol 4 yaitu dari 8 RT, ada kisaran ratusan warga yang hadir dalam acara ini. Dalam waktu singkat Balai Padukuhan sudah penuh sesak dihadiri warga. Mereka datang dengan membawa nasi tumpeng dan lauk pauk, setelah tepat pukul 16.30 WIB acara baru dimulai dengan pembukaan dan sambutan dari Ribut priyanto selaku dukuh setempat sekaligus menyerahkan nasi tumpeng dan lauk pauk yang telah dibawa warga untuk diikrorkan oleh sesepuh adat Grogol 4, Sogiyono Ginun. Nasi tumpeng dan lauk pauk yang dibawa warga merupakan bentuk shodaqoh syukur kepada Alloh SWT atas limpahan rizky kepada warga masyarakat.

Acara ini ditutup dengan mengirim Do'a kepada arwah para leluhur dengan membaca Amaliah Dzikir dan Tahlil. Warga yang hadir yakin dengan membaca dzikir dan tahlil yang dihadiahkan kepada para leluhur merupakan bukti rasa bakti kita kepada leluhur yang sudah meninggal. Dzikir dan tahlil selesai pada jam 17 30 WIB, setelah itu warga pulang dan sebagian nasi tumpeng dan lauk dibagi-bagikan ke saudara dan warga yang lain sebagai rasa kekeluargaan dan menjalin silaturahmi.  Agenda dari tradisi adat ruwahan ini memang setiap tahun selalu diadakan oleh warga masyarakat Grogol 4 dan ditutup dengan ziarah kubur kemakam para leluhur yang biasanya dilakukan oleh warga sebelum bulan Ramadhan tiba baik secara kelompok atau sendiri-sendiri.

Kontributor : Ribut Priyanto