Akhir Syawal, KRB Grogol 6 Gelar Syawalan dan Pengajian Akbar

23 Juli 2017 03:21:59 WIB

bejiharjo-karangmojo.desa.id – Pada bulan Syawal 1438 H, banyak komunitas warga rantau yang mengadakan syawalan bersama warga Desa Bejiharjo. Jelang akhir bulan Syawal ini, Komunitas Rembug Bareng (KRB) salah satu komunitas dari Padukuhan Grogol 6 ini menggelar Syawalan dan Pengajian Akbar pada Sabtu (22/07/2017) malam di Balai padukuhan Grogol 6 Desa Bejiharjo.

Pengajian yang dimulai pukul 20.00 WIB tersebut diiringi hiburan dari grup kesenian nada dan dakwah hadroh nasyid modern Gema Buana dari Kecamatan Gedangsari bersamaan dengan penceramah H. Rahmat Ramdani yang juga dari Kecamatan Gedangsari. Turut hadir dalam acara tersebut Bapak Cipto Raharjo dari Desa Ngalang Kecamatan Gedangsari selaku ketua Gema Peduli Handayani (GPH) sekaligus orang yang dituakan khususnya di wilayah Grogol.

Ketua KRB Grogol 6, Kirno, dalam sambutannya mewakili seluruh anggota KRB mengucapkan terima kasih atas kehadiran jamaah yang telah berkenan hadir dalam acara tersebut. Selaku ketua KRB ia meminta maaf kepada seluruh warga masyarakat di Padukuhan Grogol 6 dan sekitarnya melalui Ikrar Syawalan yang Ia sampaikan.

Dalam acara tersebut juga diserahkan santunan anak yatim piatu di padukuhan Grogol 6 kepada 6 anak yatim piatu. “Jangan dilihat apa isinya, tapi mudah-mudahan bisa sekedar untuk membeli buku,” ungkapnya.

Sebelum acara pengajian dimulai lebih jauh, dalam pembukaanya Rahmat mengajak semua jamaah untuk memperbaiki niat bersama-sama agar ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat untuk semuanya. Terbukti, meski suasana semakin malam semakin dingin, tak menyurutkan ratusan jamaah dari Grogol 6 dan sekitarnya untuk tetap mengikuti tausiyah hingga akhir acara.

Rahmat melanjutkan, dalam suasana syawal ini Ia mengajak semua warga meningkatkan silahturahmi kepada sesama. Lebih-lebih pada bulan syawal ini dapat saling maaf memaafkan dengan silahturahmi. Ia menuturkan 3 macam manfaat silahturahmi yaitu, memanjangkan umur, merekatkatkan persaudaraan dan mendatangkan rezeki.

Ada satu nilai plus islam yang ada di nusantara ini, yaitu islam yang berada di jawa yang masih memiliki adat tradisi “sungkeman”. Sungkeman ini merupakan adat tradisi yang mengadung nilai-nilai luhur yang perlu “diuri-uri”

Ia menyampaikan bahwa dengan silahturahmi manusia akan menjadi semakin rukun. “Jadilah rukun seperti 2 tangan, jangan seperti 2 telinga,” serunya.

Kedua tangan digambarkan sebagai bagian tubuh yang selalu bertemu satu dengan yang satunya, selalu bekerja sama antara tangan kanan dan kiri, tidak pernah iri satu dengan yang lain meski bentuknya berbeda-beda. Sedangkan telinga digambarkan sebagai bagian tubuh yang tidak akan pernah saling bertemu, ia juga memiliki sifat iri ketika yang satu dipakaikan anting maka yang satu pun harus dipakaikan anting. Demikianlah gambaran untuk menjaga kerukunan memalui silahturahmi yang Ia sampaikan.

Kontributor : Sugeng Riyanto

Belum ada komentar atas artikel ini, silakan tuliskan dalam formulir berikut ini

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Kode Keamanan
Komentar
 

Pencarian

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Pengunjung

LP2A BEJIHARJO

Kunjungi Website

Pulsa dan PPOB Bejiharjo

Kunjungi Website

Cek Permohonan E-KTP

Cek Status Permohonan KTP

Kabar Desa Bejiharjo