Peringati HUT RI Ke-72, Pentas Dalang Cilik Jadi Daya Tarik Tersendiri
20 Agustus 2017 00:11:09 WIB
bejiharjo-karangmojo.desa.id – Warga Grogol 4 RT 04 RW 04 Desa Bejiharjo menyelenggarakan acara memperingati HUT Kemerdekaann RI ke-72 pada Sabtu (19/08/2017) malam. Acara tersebut dikemas dalam Pentas Dalang Cilik dengan tema "Guyup Rukun Bebarengan".
Kekhawatiran akan punahnya seni pedalangan karena minimnya minat anak muda terhadap seni pedalangan kali ini sedikit terobati. Munculnya dalang cilik perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak untuk menjaga generasi penerus yang akan datang.
Pentas Dalang Cilik ini sebagai salah satu sarana dalam memberikan wadah generasi muda dalam mengembangkan bakatnya. Dengan didorong rasa perhatian warga Grogol 4 RT 04 dan dukungan warga rantau RT 04 acara ini dapat terselenggara dengan menampilkan dua Dalang Cilik.
Dua Dalang Cilik yang tampil dalam pentas tersebut yaitu Ki Dalang Ikhsan Qurniawan dari Grogol 4 RT 04 RW 04, Desa Bejiharjo dan Ki Erlannga Betrand Pashandaru dari Dusun Ngawu, Desa Ngawu, Kecamatan Playen. Pentas dalang cilik ini bertempat di Kediaman Ikhsan Qurniawan.
Ribut Priyanto, Dukuh setempat, mengatakan kedua-duanya masih seorang pelajar. Ki Ikhsan merupakan pelajar kelas 9 SMP dan Ki Betrand seorang pelajar kelas 10 SMA Playen. Mereka masih belajar di Sanggar Pengalasan milik Slamet Haryadi di Desa Wiladeg yang beberapa waktu lalu tampil dalam Pentas Wayang Beber di balai Desa Bejiharjo.
Dalam pentas tersebut, lanjut Ribut, lakon yang dibawakan Babat Alas Wanamarta. Dalam kisah pewayangan Jawa, negara Amartha merupakan negara yang dikenal sebagai tanah para Pandawa Lima. Pada awalnya, negara ini merupakan Hutan Mertani yakni sebuah hutan belantara yang dikenal angker dan menjadi lokasi para jin berkumpul. Hutan ini juga disebut dengan hutan siluman karena seringkali menjadi lokasi para makhluk halus berkumpul.
Alkisah, sekembalinya Pandawa ke Astina setelah lolos dari peristiwa Bale Sigala-gala, Destarata, atas saran Patih Sengkuni memberi bagian wilayah pada Pandawa berupa Hutan Mertani atau Wanamarta. Yang sebenarnya ini hanyalah akal-akalan licik Sengkuni dalam usaha menyingkirkan Pandawa. Hutan mertani merupakan hutan yang sangat angker dan terdapat kerjaan jin, dengan harapan Pandawa akan mati saat babad alas ini. Namun berkat usaha Pandawa Lima Wanamarta dapat ditakhlukkan dan didirikan sebuah istana milik para Pandawa.
Masyarakat yang menonton dari bedhol gunung hingga tancep kayon tidak beranjak dari tempat duduknya. Dengan alunan Kesenian Karawitan Langen Wiromo dari Grogol mengiringi pentas wayang kulit dalang cilik tersebut hingga paripurna.
Kontributor : Sugeng Riyanto
Formulir Penulisan Komentar
Pencarian
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | |
Kemarin | |
Pengunjung |
- Perkal LPJ Realisasi APBKal Tahun 2023
- Pengumuman Petugas Pengolahan Data Prodeskel
- Babonisasi untuk Pencegahan Stunting dari KKN UGK
- Peraturan Kalurahan Bejiharjo tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan Tahun Anggaran 2024
- Penyaluran Bantuan 100 Paket Sembako untuk Warga Bejiharjo dari Maa International Australia-YWMI
- Peraturan Kalurahan Bejiharjo tentang Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Anggaran Pendapatan dan B
- Peraturan Kalurahan tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan Bejiharjo Tahun 2023