Kalurahan Bejiharjo

bejiharjo-karangmojo.desa.id - Menulis bukanlah hal sulit untuk dilakoni, menulis sudah dimulai sejak kita duduk dibangku Taman Kanak-kanak. Hanya saja, seiring berjalannya waktu kemampuan menulis mulai terkikis apalagi dengan munculnya perkembangan gadget. Tinggal beberapa orang saja yang memiliki niat dan minat yang mampu lahir menjadi seorang penulis. Untuk itu, perlu adanya upaya mengangkat kembali minat menulis masyarakat terlebih bagi yang tidak lagi mengenyam pendidikan.

Dalam rangka meningkatkan keterampilan dan kemampuan menulis dikalangan masyarakat, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan kegiatan Workshop Karya Tulis Feature Potensi Desa/Daerah pada Selasa dan Rabu (19 dan 20 September 2017) bertempat di Rapat Pertemuan Kantor DPK lantai 2. Workshop yang berlangsung 2 hari ini diikuti oleh 50 orang dari berbagai unsur seperti Pengelola Sistem Infromasi Desa (SID), Pengurus Perpusdes, Karang Taruna, serta Pengelola TBM di Gunungkidul.

Mengangkat tema Potensi Desa secara umum untuk mendorong terwujudnya kemandiriian masyarakat desa/kelurahan melalui pengembangan potensi unggulan dan penguatan kelembagaan serta pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut disampaikan Agung Wibawa, SIP dalam materi Menggali Ide Menulis Bidang Potensi Desa.

Guna mengasah kemampuan peserta, BPAD turut menghadirkan penullis kenamaan seperti Drs. Herry Mardiyanto dan Umar Sidik, SIP, MPd dari Balai Bahasa DIY, Muhammad Shaleh, SH. MH dan Y Sansongko Iswandaru dari IKAPI DIY, serta sastrawan Evi Idawati dan Jayadi Kasto Kastari dari media Kedaulatan Rakyat.

Mengutip kata dari seorang Herry Mardiyanto, ketika seseorang sudah rajin "membaca teks kehidupan" tidak secara otomatis akan menjadi penulis karena kegiatan menulis memerlukan kesungguhan, motivasi dan latihan secara terus-menerus. Senada dengan hal tersebut, Evi Idawati mengajak peserta untuk menemukan ide dan gagasannya lalu menuangkannya dalam sebuah karya tulis.

Memang untuk menghasilkan karya tulis yang dapat menarik pembaca bak hanyut di dalamnya memerlukan kemampuan mengolah bahasa. Penulis harus memiliki aset berupa kekayaan bahasa yang dapat ditabung melalui membaca buku atau referensi, semakin banyak seseorang membaca maka kekayaan bahasanya mpun akan semakin bertambah. Bagaimana mungkin seseorang akan memiliki kekayaan bahasa jika membaca saja kita tidak mau.

Nantinya minat menulis ini akan mempengaruhi minat baca seseorang, mulai dari hal kecil seperti sang penulis. Sebelum mempublish karyana penulis harus membaca ulang hasil karyanya untuk mengurangi kesalahan kalimat. Apabila buku ini masuk pasaran tentu akan mempengaruhi minat baca seseoang untuk mengetahui isi karya penulis. 

Sebuah kesempatan emas bagi pengelola SID yang ikut dalam acara tersebut, seperti Desa Bejiharjo yang diwakili oleh Sekretaris Desa dan Kontributor. Melalui kegiatan ini penulis berharap dapat meningkatkan kemampuan menulis dan menghasilkan karya yang lebih besar lagi.

Kontributor : Sugeng Riyanto - Eni Lestari