Kalurahan Bejiharjo

Bejiharjo-karangmojo.desa.id.  Bejiharjo mengagendakan kegiatan kesenian di malam selasa wage, selain untuk melestarikan gamelan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati hari jadi Bejiharjo. salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada senin malam selasa wage ( 30/10/2017 )adalah gelar macapat.  Kegiatan yang dimotori oleh Bopo Sadipan dihadiri penggiat seni dari seluruh padukuhan di Bejiharjo.

Macapat adalah tembang atau puisi tradisional Jawa. Setiap bait macapat mempunyai baris kalimat yang disebut gatra, dan setiap gatra mempunyai sejumlah suku kata (guru wilangan) tertentu, dan berakhir pada bunyi sajak akhir yang disebut guru lagu.

macapat diartikan sebagai maca papat-papat (membaca empat-empat), yaitu maksudnya cara membaca terjalin tiap empat suku kata. Namun ini bukan satu-satunya arti, penafsiran lainnya ada pula. Macapat diperkirakan muncul pada akhir Majapahit dan dimulainya pengaruh Walisanga, namun hal ini hanya bisa dikatakan untuk situasi di Jawa Tengah. Sebab, di Jawa Timur dan Bali macapat telah dikenal sebelum datangnya Islam.

Masing-masing tembang macapat punya makna falsafah tersendiri. Mulai dari makna tentang alam ruh manusia sebelum dilahirkan, fase manusia lahir, manusia tumbuh, sampai pada manusia meninggal dunia dan kembali ke alam ruh.

Jenis tembang macapat ada 11,   berikut jenis,karakter, fungsi dan makna dari tembang macapat

1. Pocung

Karakter           :Sembrana parikena,Seenaknya

Funfsinya         : Cangkriman,cerita lucu, guyon

Makna              : Gambaran tubuh manusia yang hanya menyisakan jasad yang dibungkus kain kafan (mori) saat dikuburkan di tempat peristirahatan abadi.

2. Maskumambang

Karakter           :  Susah, sedih, nelongso, prihatin

Fungsinya        :  Untuk mengungkapkan rasa sedih

Makna              : gambaran keadaan manusia saat masih di alam ruh yang kemudian ditanamkan dalam rahim atau gua garba seorang ibu.

3. Mijil

Karakter           :  Kasmaran,Gandrung

Funfsinya         :  Mengungkapkan rasa prihatin dan member ilmu kepada orang yang baru sedih

Makna              : Gambaran proses kelahiran manusia

4. Kinanthi

Karakter           :  Kasmaran, Rasa menanti

Fungsinya        :   Memberi pelajaran dan menghibur

Makna              : gambaran pembentukan jatidiri,dan membutuhkan tuntunan atau jalan yang benar agar cita-cita kita bisa terwujud.

5. Durma

Karakter           : Marah. Tegang

Fungsi             : mengungkapkan rasa tegang seperti perang (tantang-tantangan)

Makna              : Gambaran seseorang sedianya harus melakukan sedekah dan berbagi kepada sesama. 

 

6. Asmaradana

Karakter           : Sengsem, susah,atau prihatin karena asmara

Funfgsinya       : mengungkapkan rasa sengsem,Susah, prihatin, kasmaran seperti perpisahan cinta

Makna              : mengisahkan akan masa-masa kisah asmara, percintaan, atau larut dalam lautan kasih cinta.

7. Pangkur

Karakter           : gandrung

Fungsinya        : mengungkapkan rasa gandrung

Makna              : menyingkirkan hawa nafsu dan angkara murka, serta nafsu negatif yang menggerogoti jiwa.

8. Sinom

Karakter           : bersahaja, kalem

Fungsinya        : mengungkapkan rasa susah,dengan kalem dan bersahaja

Makna              : penggambaran masa muda. Masa muda yang indah, penuh dengan harapan dan angan-angan.

9. Dhandhanggula

Karakter           : Serbaguna, luwes, indah dan menarik

Fungsinya        : Untuk awal dan akhir cerita

Makna              : kehidupan yang telah mencapai tahap kemapanan sosial serta kesejahteraan, cukup sandang, papan, dan pangan.

10. Gambuh

Karakter           : Bertanya-tanya

Fungsinya        : mengajar dengan beberapa keterangan

Makna              : komitmen dalam perkawinan untuk menyatukan cinta dalam satu biduk rumah tangga.

11. Megatruh

Karakter           :Susah,getun, Pungun-pungun seperti ditinggal mati

Fungsinya        : mengungkapkan rasa sedih

Makna              : mengisahkan tentang kematian manusia

Kontributor : Tri winarsih